Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta dan bekerja untuk wilayah Asia Tenggara. Humanis bekerja dengan kelompok marginal dan masyarakat paling terdampak untuk memastikan setiap orang mendapatkan hak-hak dasarnya, membuat perubahan, memengaruhi kebijakan. Seperti namanya, Humanis membayangkan masyarakat yang adil dan berkelanjutan di Asia Tenggara, di mana setiap individu terlindungi haknya dan menghormati perbedaan satu sama lainnya. Untuk mencapai ini, Humanis bekerja dalam tiga impact areas, yaitu: Gender Equality, Diversity, and Inclusion (GEDI), Civic Rights in Digital Age (CRIDA), and Climate Justice.
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University adalah salah satu pusat studi di lingkungan IPB University Bogor di bawah koordinasi Lembaga Riset Internasional Bidang Kemaritiman, Kelautan dan Perikanan (LRI i-MAR) yang berfokus pada penelitian, pelatihan, dan pendidikan dalam pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan. PKSPL IPB memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan sistem pengelolaan pesisir dan laut yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat. PKSPL IPB pada awalnya merupakan gabungan dari beberapa pusat studi dan telah mengalami berbagai perubahan sejak didirikan pada tahun 1996. Saat ini, lembaga ini berperan dalam identifikasi potensi dan isu pesisir, perencanaan strategis, analisis kebijakan, serta pengembangan teknologi dan bioteknologi.
KIARA atau Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan adalah organisasi non-pemerintah yang berdiri di Yogyakarta pada tanggal 2 Oktober 2002. Organisasi ini diinisiasi oleh 9 lembaga atau organisasi masyarakat sipil yang memiliki fokus dan perhatian terhadap isu kelautan dan perikanan. Saat ini kerja KIARA ditujukan pada 4 isu strategis utama yaitu Pengelolaan Ruang Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau kecil yang berkeadilan, Konservasi, Pangan Laut, dan IUUF (Ilegal, Unreported, & Unregulated Fishing). Dalam program FOCUS (Fisherfolk Empowerment for Climate Resilience and Sustainability) untuk Jawa Tengah, KIARA mendampingi komunitas nelayan, perempuan nelayan, dan pesisir untuk mewujudkan ketangguhan menghadapi perubahan iklim, kedaulatan pangan, dan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan dan berkeadilan. Wilayah yang menjadi area kerja KIARA dalam konteks program FOCUS yaitu, Kab. Kendal (Desa Gempolsewu); Kab. Demak (Desa Timbulsloko, Desa Morodemak, dan Desa Purworejo); serta Kab. Jepara (Desa Balong dan Desa Bandungharjo).
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi lingkungan hidup terbesar dan tertua di Indonesia yang fokus pada isu-isu lingkungan dan konservasi sumber daya alam. Didirikan pada tahun 1980, WALHI kini memiliki lebih dari 570 anggota yang terdiri dari berbagai lembaga dan kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
WALHI berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup serta konservasi alam melalui berbagai kegiatan advokasi, pendidikan, penelitian, dan kampanye lingkungan. Organisasi ini berperan aktif dalam mendorong perubahan kebijakan yang berkeadilan, transparan, dan berkelanjutan terkait pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, WALHI telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama masyarakat adat dan komunitas lokal, dalam mengelola lingkungan hidup secara adil dan berkelanjutan.